TBC Kelenjar atau dalam bahasa kedokterannya Limfadenitis Tuberkulosis. menyerang kelenjar getah bening. Tentu saja kelenjar getah bening yang punya mandat sebagai salah satu sistem kekebalan tubuh kita, jika terserang bakteri TBC ini akan sangat mengancam tubuh kita. Salah satu kelenjar getah bening yang banyak terserang adalah kelenjar yang ada di leher.
Gejala umum selain adanya pembesaran kelenjar getah bening juga mesti dievaluasi. Secara umum gejala awal penyakit ini tidak spesifik, yaitu adanya demam yang tidak terlalu tinggi (biasanya kurang dari 38 derajat Celcius), keringat pada malam hari, rasa tidak enak badan dan berat badan turun. Empat gejala utama ini kadang tidak diperhatikan pada awalnya oleh pasien yang mengalami penyakit ini.
"Pasien biasanya hanya menganggap keluhan-keluhan ini hanya kelelahan biasa saja dan umumnya mereka mencoba untuk mengatasi sendiri dengan menggunakan obat-obat yang dibeli di warung atau dengan mengonsumsi suplemen-suplemen baik yang berbentuk cair maupun kapsul,"
Biasanya keadaan membaik sesaat dan pasien merasa tetap letih dan badan cepat terasa lelah dan tidak merasa enak badan.
Bagaimana mengobatinya? Penyakit ini dapat disembuhkan dan pengobatannya membutuhkan waktu yang panjang. Pasien yang sudah dipastikan menderita sakit TBC Kelenjar minimal harus minum obat selama 6 bulan. Pada 2 bulan pertama pada umumnya pasien yang menderita TBC harus minum obat minimal sebanyak 4 macam obat antara lain yang sering digunakan sebagai pengobatan pertama yaitu rifampisin, isoniasid (INH), pirazinamid dan ethambutol.
Selain itu obat TBC Kelenjar yang berbagai macam ini kadang kala menimbulkan efek samping pada pasien yang mengonsumsi obat tersebut. Kepatuhan dan keinginan untuk sembuh adalah syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang menderita TBC Kelenjar . Oleh karena itu bagi penderita TBC ada 2
hal yang selalu diperhatikan, yaitu kesembuhan diri sendiri dan tidak menularkan kepada orang lain.
Saat ini bagi masyarakat tidak mampu disediakan obat anti TBC/TBC Kelenjar gratis yang disediakan di puskesmas kelurahan dan kecamatan. "Yang terpenting adalah segera mendeteksi anggota keluarga yang mempunyai gejala-gejala terinfeksi TBC/TBC Kelenjar dan segera membawa ke puskesmas untuk dievaluasi lebih lanjut dan jika terbukti menderita TBC/ TBC Kelenjar masuk dalam program pengobatan TBC yang saat ini diberikan cuma-cuma,".
Selain pengobatan dengan berbagai obat pasien yang mengalami menderita TBC/ TBC Kelenjar juga harus terus menerus memperhatikan makanannya, misalnya dengan selalu mengonsumsi makanan yang bergizi.
Komentar :
Posting Komentar